BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Davy pada tahun 1800 menganggap silikon sebagai senyawa, daripada suatu unsur. Sebelas tahun kemudian pada tahun 1811, Gay Lussac dan Thenard berpendapat bahwa Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor atom Silikon merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen, di dalam kerak Bumi Silikon mencapai hampir 25,7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Silikon dialam terdapat dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir, kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon yaitu : tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan listrik.
Sebagian besar silikon berfungsi sebagai komponen batu silikat dan unsur bebasnya tidak ditemukan di alam. Oleh karena itu, silikon dihasilkan dengan mereduksi kuarsa dan pasir dengan karbon berkualitas tinggi dengan menggunakan alat tungku listrik dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum floatzo.
Pada tahun 1824 Berzelius, yang dianggap sebagai penemu pertama silikon, dengan mempersiapkan amorphous silikon dan dengan metode yang sama dan kemudian memurnikannya dengan membuang fluosilika dengan membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun 1854 pertama kali mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur ini.
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites.Silikon juga merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui asalnya.
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunan seperti batu bata. Silikon juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya.
Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industry antariksa.
Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia.Silikon merupakan bahan penting dalam pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560A.Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali..Banyak orang bekerja di tempat tempat dimana debu-debu silikon terhirup dan sering mengalami gangguan penyakit paru-paru dengan nama silikosis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, pemakalah dapat merumuskan beberapa masalah yang akan di kaji dalam makalah ini, yaitu:
- Apa saja sifat fisika dan kimia dari silikon ?
- Apa saja sumber dan unsur yang terdapat dari silikon ?
- Bagaimana proses pemisahan dan cara mendapatkan/metode dari silikon ?
- Apa saja kegunaan/fungsi dari silikon ?
- Bagaimana reaksi dan senyawa yang terbentuk dari silikon ?
- Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
- Untuk mengetahui Sifat fisika dan kimia dari silikon
- Untuk mengetahui sumber dan unsur dari silikon
- Untuk mengetahui proses pemisahan dan cara mendapatkan/metode dari silikon.
- Untuk mengetahui kegunaan dari silikon
- Untuk mengetahui reaksi dan senyawa yang terbentuk dari silikon.
BAB II
PEMBAHASAN
- SIFAT FISIKA DAN KIMIA DARI SILIKON
- Sifat Fisika
Konfigurasi | [Ne] 3S23P2 |
Fase | Solid |
Titik leleh (K) | 1687 |
Titik didih (K) | 3538 |
Distribusi Elektron | 8,2 |
Energi Pengionan (eV/atm) | 8,2 |
Jari-jari kovalen atom (Å) | 1,17 |
Jari-jari ion | 0,41 (Si4+) |
Keelektronegatifan | 1,8 |
Berat atom standar (g.mol-1) | 28,085 |
Bahan beku (KJ.mol-1) | 50,21 |
Kapasitas bahan / 25oC (J.mol.K-1) | 19,789 |
Bahan penguapan (KJ mol-1) | 359 |
Energi ikat diri (KJ mol-1) | 210-250 |
- Sifat Kimia
- Sifat-sifat kimia unsur-unsur utama golongan IA dan IIA dari atas ke bawah dalam tabel periodik adalah sangat reaktif, sifat logamnya bertambah (dari atas ke bawah dalam tabel periodik); bereaksi dengan oksigen, unsur halogen, air, asam encer,dan amonia.
- Silikon kristalin memiliki tampatk kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.
- Silikon bereaksi dengan halogen; jika dipanaskan membentuk oksida; membentuk garam dari asam oksi dan membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa dengan atom oksigen.
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Si(s) + 4OH–(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4
Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.
1.2 SUMBER DAN UNSUR DARI SILIKON
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Ia juga merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui asalnya.
Silikon membentuk 25.7% kerak bumi dalam jumlah berat, dan merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen. Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar sebagai oksida dan sebagai silikat. Pasir, quartz, batu kristal, amethyst, agate, flint, jasper dan opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida. Granit, hornblende, asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dsb merupakan contoh beberapa mineral silikat.
Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika dan karbon di dalam tungku pemanas listrik, dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum float zone.
1.3 PEMISAHAN DAN CARA MENDAPATKAN/METODE SILIKON
Dalam pembuatan silikon itu terbilang sederhana. Mineral silika yang telah dimasukkan ke dalam larutan kalsium klorida (CaCl) dipanaskan hingga suhu 850o Celsius. Atom oksigen yang ada di dalam silika akan berubah menjadi ion oksida. Akibatnya, secara perlahan silika akan menjadi silikon. “Ini cara terbaik dan termurah untuk membuat silikon,” kata Toshiyuki Nohira, Ketua Tim Peneliti.
Sebelumnya, teknologi pembuatan silikon terbilang rumit. Selain memanfaatkan silika, beberapa unsur seperti seng (Zn), besi (Fe), dan timbel (Pb) harus digunakan dalam reaksi kimiawi pembuatannya. Proses ini baru berjalan pada suhu yang sangat tinggi (2.000o Celsius). Temuan Laboratorium Bahan Mineral Universitas Kyoto itu menjadi alternatif menarik kalangan industri.
Cara lain untuk memperoleh silikon salah satunya melalui proses berikut :
- Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida dengan kokas (C). terjadi adalah:
SiO2(l) + 2C(s) –––→ Si(l) + 2CO2
- Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2(g) –––→ SiCl4(g)
- Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g) –––→ Si(s) + 4HCl(g)
- Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih lanjut denan cara pemurnian zona (zona refining),
Pada pemurnian zona batangan silikon tidak murni secara perlahan dilewatkan ke bawah melalui kumparan listrik pemanas yang terdapat pada zona lebur. Karena pemanasan maka batang silikon tidak murni akan mengalami peleburan.
Seperti pada sifat koligatif larutan tentang pemurnian titik lebur larutan dimana titik lebur larutan adalah lebih rendah dibandingkan titik lebur pelarut murni. Pemurnian silikon anolog dengan hal tersebut, silikon murni di anggap sebagai pelarut sedangkan leburan silikon yang mengandung pengotor dianggap sebagai larutan. Berdasarkan sifat koligatif larutan maka titik lebur silikon murni akan akan lebih tinggi dibanding titik lebur silikon yang tidak murni (bagian yang mengandung pengotor).
Hal ini menyebabkan pengotor cenderung mengumpul disilikon yang mengandung pengotor (bagian atas pada zona peleburan). Selama permurnian zona berlangsung maka bagian bawah yang merupakan silikon murni akan bertambah banyak sedangkan bagian atas semakin sedikit. Pengotor yang ada akan terkonsentrasi pada bagian yang sedikit tersebut.
Setelah leburan mengalami pembekuan maka akan diperoleh suatu batangan dimana salah satu ujung merupakan silikon paling murni sedangkan silikon yang lain merupakan silikon yang dipenuhi dengan pengotor atau bagian silikon yang paling tidak murni. Walaupun demikian terkadang bagian yang paling murni dari silikon ada pada bagian atas sedangkan bagian yang paling tidak murni berada pada bagian bawah. Bagian yang murni dan tidak murni dapat dipisahkan dengan cara pemotongan.
- Apa saja kegunaan/fungsi dari silikon
- Bagi Manusia
Segi Industri
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas. Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips, komputer dan sel surya. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis alise dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam industri. Silica dan silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
Kesehatan (Pencegah Osteoporosis)
Kecepatan pergantian tulang sangatlah penting. Jika keluar dari keseimbangannya maka akan menghasilkan kehilangan massa tulang dan osteoporosis. Banyak peneliti saat ini mengacu kepada kecepatan pergantian tulang pasien wanita sebagai indikator dari osteoporosis. Walaupun suplementasi silicon tidaklah mengurangi kehilangan massa tulang secara berarti, namun dapat dipertimbangkan untuk menggunakan suplementasi silicon bersamaan dengan terapi sulih hormon untuk mencegah osteoporosis.
Silicon juga terkonsentrasi di dalam jaringan penghubung pembuluh darah, tulang rawan, rambut dan kulit. Oleh karena itu, para peneliti percaya bahwa silicon memainkan peran penting didalam jalinan struktur dinding pembuluh darah dan tulang. Atherosclerosis (Penyumbatan dan pengerasan arteri yang disebabkan oleh plak kolesterol dan pertumbuhan jaringan arteri yang abnormal) secara signifikan menurunkan tingkat silicon didalam dinding arteri. Tingkat silicon berkurang persis sebelum plak terbentuk, dimana hal ini menunjukkan bahwa defisiensi silicon tidak bisa dipisahkan dari kelemahan dinding pembuluh darah.
Ada begitu banyak faktor, termasuk nutrisi, hormon, olah raga, merokok, minum alkohol dan genetik yang berperan didalam penyakit osteoporosis dan penyakit cardiovaskular pada manusia. Pencegahan terhadap penyakit-penyakit kronis ini membutuhkan nutrisi, termasuk silicon. Daftar makanan dan nutrisi yang direkomendasikan bagi penderita osteoporosis secara mencolok menyerupai apa yang direkomendasikan bagi penderita penyakit cardiovaskular.
- Bagi Tumbuhan
Unsur bermanfaat merupakan unsur yang berguna bagi pertumbuhan tanaman tetapi tidak memenuhi kaidah unsur hara esensial karena jika unsur ini tidak ada, Silikon (Si) merupakan unsur kedua terbanyak setelah oksigen (O) dalam kerak bumi dan Si juga berada dalam jumlah yang banyak pada setiap tanah. Beberapa kajian menjelaskan bahwa Si memiliki beberapa peran penting terhadap tanaman tertentu seperti padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan tebu (Saccharum officinarum). Tebu merupakan salah satu monokotil akumulator Si yaitu tanaman yang serapan Si-nya melebihi serapannya terhadap air. Selama pertumbuhan (1 tahun), tebu menyerap Si sekitar 500-700 kg per ha lebih tinggi dibanding unsur-unsur lainnya.
- Bagi Hewan
Percobaan laboraturium pada anak ayam dan anak tikus menunjukkan bahwa silikon sangatlah penting bagi pertumbuhan kerangka tubuh yang normal. Tulang adalah sebuah materi yang fleksibel yang terbuat dari kristal apatite (Mineral Kalsium-Fosfor). Substansi ini juga meningkatkan mineralisasi tulang dan deposit kalsium di dalam tulang, yang berarti tulang akan bertumbuh dengan cepat dan kuat.
- Bagaimana reaksi dan senyawa yang terbentuk dari silikon
Senyawa silikat dan silikon adalah silana (SiH4), asam salisik (H4SiO4), silikon karbida (SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl4), silikon tetrafluorida (SiF4), dan tetraklora silana(HSiCl3). Keramik yang sudah biasa ditemui yaitu, aluminium oksida (alumina,Al2O3), silikon dioksida (atau silika, SiO2), silikon karbida(SiC), silikon nitrida (SiN3) dan, sebagai tambahan, yang biasa disebut sebagai ”keramik tradisional” – yang tersusun atas mineral dari tanah, yaitu porselen,semen dan gelas.Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4
Silikon bereaksi dengan halogen; jika dipanaskan membentuk oksida; membentuk garam dari asam oksi dan membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa dengan atom oksigen.
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
Silikon sangat cenderung bersenyawa dengan Oksigen membentuk ikatan yang kuat dan stabil. Kenyataannya, senyawa silikon di alam berupa oksida dalam berbagai mineral. Silikon adalah unsur elektronegatif, tetapi tidak dapat membentuk ikatan (ikatan rangkap) baik sesamanya maupun dengan atom Oksigen. Akibatnya, satu atom Silikon harus berikatan tunggal dengan empat atom Oksigen. Satu atom Oksigen harus menerima dua elektron untuk berpasangan, satu dengan Silikon dan satu lagi dengan yang lain misalnya H, atau menerima elektron bebas sehingga membantuk ion negatif.[1][8]
Asam ortosilikat tidak dapat diisolasi, sehingga oksida silikat yang stabil dalam bentuk ion negatif (anion). Struktur ion ortosilikat (Si) adalah tetrahedral. Dua ortosilikat dapat bergabung mengeluarkan satu molekul air menjadi pirosilikat.
Penggabungan itu dapat berlanjut membentuk rantai panjang dengan rumus (Si)n. penggabungan dapat pula berbentuk lingkaran enam dengan rumus Si6, berbentuk rantai rangkap dengan rumus (Si4)n, dan berupa bidang yang tiap sudutnya berumus Si2.
Dari berbagai jenis ion itu ditemukan bermacam-macam jenis silikat, seperti:
- Gem zircom mengandung kristal ZnSiO4
- Diaposit mengandung CaMg(SiO3)2
- Benzil, yaitu Be3Al2(Si16O8)
- Asbeston, yaitu mengandung {Ca2Mg5(Si4O11)2(OH)2}n
- Albit, yaituNaAlSi3O8
- Kaca, mika, dan semen adalah bahan-bahan campuran yang dibuat dari senyawa-senyawa silikon seperti diatas, tetapi tidak dapat dituliskan rumusnya satu per satu.[2][9]
Secara umum persenyawaan silikon itu adalah:
- Silikon membentuk senyawa biner yang disebut dengan silisida dengan banyak elemen logam yang nantinya menghasilkan senyawa dengan sifat yang beragam, misalnya magnesium silisida, Mg2Si yang sangat reaktif sampai senyawa tahan panas seperti molibdenum disilisida, MoSi2.
- Silikon karbida, SiC (karborundum) adalah padatan keras, tahan panas.
- Silana, SiH4, adalah gas firoforik dengan struktur tetrahedral mirip dengan metana, CH4. Senyawa murninya sendiri tidak bereaksi dengan air ataupun asam lemah, tapi jika bereaksi dengan alkali maka langsung akan terjadi hidrolisis. Ada kelompok silikon hidrida terkatenasi yang membentuk senyawa yang homolog, SinH2n+2 dengan n berkisar 2–8. Semua senyawa ini mudah terhidrolisis dan tidak stabil, terutama pada senyawa suku tinggi.
- Disilena, senyawa yang berisi ikatan rangkap dua silikon-silikon (mirip alkena) dan secara umum sangat reaktif, memerlukan gugus subtituen yang besar untuk menstabilkannya. Disilena, senyawa dengan silikon-silikon rangkap tiga pertama kali didapatkan tahun 2004, meski senyawanya berbentuk non-linear, ikatannya tidak sama dengan alkuna.
- Tetrahalida, SiX4, adalah senyawa yang dapat dibentuk dengan semua halogen. Silikon tetraklorida, misalnya, dapat bereaksi dengan air, tak sama dengan homolognya, karbon tetraklorida Silikon dihalida dapat dibentuk dengan reaksi dengan suhu tinggi antara silikon dan tetrahalida; dengan struktur yang serupa dengan karbena sehingga senyawa ini adalah senyawa reaktif. Silikon difluorida terkondensasi untuk membentuk senyawa polimer(SiF2)n.
- Silikon doksida adalah padatan tahan panas berbentuk kristal; mineral yang paling umum adalah quartz. Pada mineral quartz, setiap atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen yang menjembatani atom silikon lainnya untuk membentuk kisi tiga dimensi. Silika dapat larut dalam air pada suhu tinggi untuk membentuk senyawa asam monosilikat, Si(OH)4.
Silikon dioksida tidak larut dalam air dan tidak bereaksi dengan air. Tetapi oksida ini memiliki sifat-sifat asam karena bereaksi dengan basa pekat.
SiO2(s) + 2 NaOH(aq) Na2SiO3(aq) + H2O(l)[3][10]
Silikon terbakar langsung menjadi silikon dioksid, SiO2 atau bereaksi dengan FeO menghasilkan produk yang sama:
Si + O2 → SiO2
2FeO + Si → 2Fe + SiO2[4][11]
- Dengan kondisi yang sesuai, asam monosilikat dapat terpolimer untuk membentuk asam silikat yang lebih kompleks, muali dari senyawa kondensasi paling sederhana, asam disilikat sampai struktur kompleks yang menjadi basis banyak mineral silikat yang disebut asam polisilikat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Silikon (Si)merupakan unsur ke-2 paling berlimpah di bumi setelah oksigenyaitu mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi. Silikon (Si) tidak ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besardi kulit bumi dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (silika). Bentuk silikon dioksida dapat ditemukan pada pasir, kuarsa dan serbuk batuan.
- Adapun sifat fisika dari Silikon berbentuk padat pada suhu ruangan, dengan titik lebur dan titik didih masing-masing 1.400 dan 2.800 derajat celsius,silikon bersifat mengalirkan panas sehingga tidak pernah dipakai untuk menginsulasi benda panas, dan Sifat Kimia: Sifat-sifat kimia unsur-unsur utama golongan IA dan IIA dari atas ke bawah dalam tabel periodik adalah sangat reaktif, sifat logamnya bertambah (dari atas ke bawah dalam tabel periodik); bereaksi dengan oksigen, unsur halogen, air, asam encer,dan amonia.
- sumber dan unsur dari Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Ia juga merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui asalnya.
- Cara lain untuk memperoleh silikon salah satunya melalui ialah proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C, Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon, Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 °C, . Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih lanjut denan cara pemurnian zona (zona refining).
- Guna dan fungsi dari silikon ialah ssalah satunya terdapat dari segi industri, dan segi kesehatan, untuk segi industri ialah Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Dan dari segi kesehatan ialah Banyak peneliti saat ini mengacu kepada kecepatan pergantian tulang pasien wanita sebagai indikator dari osteoporosis. Walaupun suplementasi silicon tidaklah mengurangi kehilangan massa tulang secara berarti, namun dapat dipertimbangkan untuk menggunakan suplementasi silicon bersamaan dengan terapi sulih hormon untuk mencegah osteoporosis.
- sebuah senyawa silikon Silikon sangat cenderung bersenyawa dengan Oksigen membentuk ikatan yang kuat dan stabil. Kenyataannya, senyawa silikon di alam berupa oksida dalam berbagai mineral. Silikon adalah unsur elektronegatif, tetapi tidak dapat membentuk ikatan (ikatan rangkap) baik sesamanya maupun dengan atom Oksigen. Akibatnya, satu atom Silikon harus berikatan tunggal dengan empat atom Oksigen.
3.2 Saran
Silikon merupakan unsur di alam yang mengandung banyak kegunaan bagi mahkluk hidup.Jadi pergunakan lah silikon secara baik karena silikon juga dapat membahayakan penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
Aloysius Hadyana Pudjaatmaka Ph. D. 1984. Ilmu Kimia untuk Universitas, Jilid 1.Jakarta:PT Glora Aksara pratama.
James E.Brady.1986. Kimia Universitas Asas dan Sruktur, Jilit 2 .Ciputat- Tanggrang15418.
Jons Berzelius.1823. Kimia Universitas, Fakta Singkat Silikon.